Lama Baca 6 Menit

Arti 8 Pohon Ini Sebagai Simbol di China

17 April 2022, 10:17 WIB

Arti 8 Pohon Ini Sebagai Simbol di China-Image-1

Pohon pinus - Image from VCG

Beijing, Bolong.id - Di budaya Barat, pohon zaitun melambangkan damai. Tiongkok juga punya simbol aneka pohon. Ada melambangkan keluarga dan cinta romantis hingga status politik dan kekuatan tuhan.

Dilansir dari The World of Chinese, berikut adalah makna di balik berbagai jenis pohon dalam budaya Tionghoa:

Pinus

Dapat ditemukan di seluruh Tiongkok, pohon pinus melambangkan integritas, ketekunan, dan umur panjang. Secara tradisional, pinus, bambu, dan bunga prem dianggap sebagai "Tiga Sahabat Musim Dingin" di antara para sastrawan. 

Ini karena kemampuan tanaman ini untuk bertahan dalam cuaca dingin dan berkembang dalam kondisi yang keras.

Pinus sebagai simbol sapaan adalah fenomena yang relatif baru dan hanya dikaitkan dengan pohon pinus dengan bentuk tertentu, dengan cabang memanjang seperti tangan terbuka. 

Pohon Pinus Penyambut Tamu yang asli adalah pohon berumur 1.300 tahun setinggi sepuluh meter yang tumbuh di tebing berbatu di puncak Gunung Huang di provinsi Anhui. 

Serangkaian foto yang diambil oleh para pelancong di awal abad ke-20 menangkap keunikannya berupa cabang-cabang besar memanjang secara horizontal, mengundang pengunjung untuk menjelajahi keindahan alam gunung. 

Pinus menjadi ikon citra provinsi dan simbol penyambutan tamu.

Pohon Willow

Willow, atau 柳 (liǔ) dalam bahasa Mandarin, memiliki pengucapan yang mirip dengan 留(liú), dan diasosiasikan dengan kesedihan karena harus mengucapkan selamat tinggal.

Ranting willow digunakan sebagai hadiah perpisahan selama dinasti Han Barat (206 SM – 25 M).

Arti 8 Pohon Ini Sebagai Simbol di China-Image-2

Pohon Willow - Image from Tn Nursery

Pohon Mulberry dan Catalpa

Berasal dari Tiongkok, pohon murbei (桑 sāng) dan catalpa (梓, zǐ) mewakili kampung halaman seseorang ketika digunakan bersama dalam frasa sangzi (桑梓). 

Karena kedua pohon memainkan peran praktis yang penting dalam kehidupan sehari-hari kuno, mereka sering ditanam di dekat tempat tinggal. 

Pohon murbei sangat penting untuk memelihara ulat sutera; catalpa menyediakan kayu untuk perabotan dan peralatan, sedangkan kulit kayu dan daunnya berfungsi sebagai obat dan pengusir hama.

Pohon Kacang Merah dan Pohon Parasol

Pohon kacang merah (红豆树) melambangkan cinta dan kerinduan. Bijinya, yang terlihat seperti kacang merah cerah, dikatakan sebagai air mata yang ditangisi oleh seorang wanita yang suaminya meninggal sebagai seorang prajurit yang menjaga perbatasan, menurut Records of Old and New Poetry Talks (古今诗话录) oleh cendikiawan dinasti Song Utara, Li Qi (李颀). 

Sering dikirim sebagai tanda cinta kepada kekasih jarak jauh di Tiongkok kuno, kacang ini juga merupakan bahan populer untuk gelang atau disematkan pada perhiasan dan kerajinan tangan lainnya.

Arti 8 Pohon Ini Sebagai Simbol di China-Image-3

Pohon kacang merah - Image from VCG


Meskipun mereka dapat hidup selama lebih dari seribu tahun, pohon kacang merah telah terdaftar sebagai spesies yang terancam punah di Tiongkok sejak 1999 karena biji dan kayunya dipanen secara berlebihan.

Pohon cinta lainnya, pohon parasol, atau wutong (梧桐), berarti pengabdian. Mitologi Tiongkok kuno mengatakan bahwa burung phoenix hanya beristirahat di pohon parasol, memberi mereka kualitas magis dan keberuntungan. 

Dari Han ke Dinasti Tang, penulis mulai mengasosiasikan wutong dengan pasangan setia. Orang Tiongkok kuno juga percaya bahwa wu dan tong adalah versi laki-laki dan perempuan dari pohon yang sama.

Pohon Cendekia

Pohon cendekia (槐树) dikaitkan dengan cendekiawan dan politisi. Memang, untuk sebagian besar sejarah kuno Tiongkok, mereka sering kali adalah orang yang sama, karena pejabat pemerintah dipilih melalui ujian kekaisaran yang menguji pengetahuan mereka tentang klasik.

Menurut Rites of Zhou (周礼), catatan kebiasaan resmi dinasti Zhou Barat (1046 – 771 SM), pohon cendekia ditanam di halaman kerajaan untuk menandai area yang disediakan untuk pertemuan para bangsawan.

Maple

Dalam puisi Tang, pohon maple sering dikaitkan dengan pemandangan musim gugur, kesepian, dan kesedihan. Tetapi orang-orang dari kelompok etnis Miao telah memuja pohon maple yang harum (枫香树) sebagai pohon leluhur mereka selama ribuan tahun. 

Menurut mitos penciptaan Miao yang tercatat dalam “Lagu-Lagu Kuno Miao (苗族古歌),” seperangkat lagu naratif yang diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi di tenggara Guizhou, “Ibu Kupu-Kupu” lahir dari inti pohon maple yang harum. 

Dia kemudian memiliki 12 telur, dari mana dewa, manusia, dan hewan menetas. Orang Miao sering menanam maple harum di sekitar desa mereka untuk berkah dan perlindungan, sedangkan pola maple harum adalah motif umum dalam bordir dan perhiasan tradisional Miao. (*)